10 Perkataan Tuhan Yesus di Kayu Salib
Berbicara mengenai 10 perkataan Tuhan Yesus di kayu salib merupakan suatu aspek penting dalam pemahaman kita akan makna keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Kabar baik tentang pengorbanan-Nya dan pesan-pesan terakhir yang disampaikan oleh Yesus saat di kayu salib membawa makna yang mendalam bagi umat manusia.
1. "Ayah, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34)
Pada saat Yang Mahatinggi disalibkan, Yesus meminta Allah untuk mengampuni orang-orang yang telah menyebabkan-Nya menderita. Kebajikan-Nya yang tiada tara terpancar melalui permintaan tersebut, menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya yang melimpah.
2. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan-Ku dalam Firdaus." (Lukas 23:43)
Kata-kata ini disampaikan Yesus kepada seorang penjahat yang sebelumnya mencela-Nya. Melalui perkataan ini, Yesus menunjukkan belas kasih dan kuasa-Nya yang luar biasa dalam memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk bertobat dan memperoleh keselamatan.
3. "Hai perempuan, lihatlah, inilah anakmu." Kemudian kata-Nya kepada murid, "Inilah bundamu." (Yohanes 19:26-27)
Dalam momen terakhir-Nya, Yesus tetap memperhatikan dan mengasihi ibu-Nya serta murid-Nya. Pesan kasih ini menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan saling menjaga satu sama lain dalam kasih Kristus.
4. "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46)
Perkataan ini mencerminkan kesendirian yang dirasakan oleh Yesus saat mengalami penderitaan yang luar biasa. Meskipun merasa ditinggalkan, kepercayaan dan ketaatan-Nya kepada Allah tetap teguh.
5. "Aku haus." (Yohanes 19:28)
Saat Yesus merasa haus di kayu salib, kata-kata ini mencerminkan kesetiaan-Nya dalam menunaikan tugas pengurbanan-Nya demi keselamatan umat manusia. Kesadaran akan penderitaan dan kebutuhan-Nya menjadi contoh bagi kita untuk memahami pengorbanan-Nya.
6. "Sudah selesai." (Yohanes 19:30)
Dengan menyatakan bahwa segala sesuatu telah selesai, Yesus menunjukkan bahwa karya keselamatan bagi manusia telah terpenuhi melalui pengorbanan-Nya yang sempurna. Kesempurnaan inilah yang memberikan harapan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
7. "Ya Bapa, dalam tangan-Mu Kuserahkan roh-Ku." (Lukas 23:46)
Dengan penyerahan diri-Nya sepenuhnya kepada kehendak Bapa, Yesus menunjukkan ketundukan dan kepatuhan-Nya yang absolut. Kepercayaan sepenuhnya kepada Allah adalah contoh yang patut untuk diikuti dalam memperjuangkan iman dan keselamatan.
8. "Aku telah dibangkitkan dari antara orang mati." (Matius 28:6)
Melalui kebangkitan-Nya dari kematian, Yesus meneguhkan janji keselamatan dan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian. Kesaksian kebangkitan-Nya menjadi dasar iman dan keyakinan bagi umat-Nya.
9. "Perintah kepada seorang murid: Inilah ibumu. Dan dari saat itu murid itu menerima dia." (Yohanes 19:27)
Dalam tindakan penuh pengasuhan terhadap ibu-Nya, Yesus mengajarkan nilai-nilai kasih keluarga yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Penghargaan terhadap peran ibu dan kepedulian terhadap orang lain adalah ajaran yang harus diwarisi dan diamalkan setiap hari.
10. "Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan Bapa-Ku." (Yohanes 20:17)
Dengan menyebutkan tugas utamanya, yaitu datang atas kehendak Bapa sebagai penyelamat manusia, Yesus menegaskan identitas dan misi-Nya sebagai Anak Allah yang datang untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya. Pengakuan ini mengilhami umat-Nya untuk terus berpegang pada iman dan harapan yang terletak pada-Nya.
Dengan memahami dan merenungkan10 perkataan Tuhan Yesus di kayu salib, kita dapat melihat betapa besar kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat manusia. Semoga setiap kata dan pesan-Nya membawa kita pada pemahaman yang lebih mendalam akan anugerah keselamatan-Nya.